Gegara Rebutan Pacar, Siswi SMP di Makassar Dianiaya Teman Sendiri
Salma Mutiara Anjani
Siswi SMP di Makassar Aniaya Teman Sendiri. Gambar: detik.sulsel
Heboh di media sosial seorang siswi SMP berinisial SF (16) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban bullying dan penganiayaan oleh temannya berinisial HN (16). Penganiayaan tersebut sempat menjadi tontonan.
Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi membenarkan adanya kejadian penganiayaan tersebut. Penganiayaan ini terjadi di Waduk Pampang, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Rabu (27/9/2023).
Dalam video yang beredar, salah satunya yang dibagikan oleh akun @teropongmakassar terlihat pelaku yang memakai sweater hoodie berwarna coklat dengan celana pink memukul kepala korban berkali-kali, menjambak, dan membenturkan kepala korban ke tanah. Korban yang memakai baju hitam hanya dapat telentang dan mencoba melakukan perlawanan sebagai perlindungan diri. Tetapi, pelaku terus melancarkan pukulan ke arah wajah korban.
Dalam video berdurasi 51 detik tersebut juga terlihat teman-teman pelaku yang hanya menyaksikan dan merekam peristiwa tersebut. Salah satu teman pelaku bahkan terdengar seperti memberi semangat kepada pelaku untuk menyerang korban. Aksi tersebut berhasil dihentikan setelah seorang pria warga setempat turun tangan untuk melerainya.
Setelah melihat video tersebut, polisi langsung turun ke TKP untuk memastikan kejadiannya. Dikutip dari detik.sulsel, Syamsuardi menuturkan motif HN melakukan penganiayaan terhadap SF adalah karena dipicu masalah asmara. “Menurut keterangan di TKP bahwa antara korban dan pelaku (saling) kenal. Namun dilatarbelakangi oleh (masalah) asmara,” tuturnya kepada wartawan detik.sulsel, Jum’at (29/92023). Syamsuardi juga menuturkan bahwa pelaku merasa cemburu karena korban dianggap merebut kekasihnya. Pelaku kemudian janjian untuk bertemu dengan korban di lokasi kejadian.
Dikutip dari caption pada postingan video tersebut, Riny Astuti selaku orang tua korban juga membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa karena dipicu rasa cemburu pelaku yang menganggap korban dekat dengan pacarnya, pelaku lalu menelpon korban untuk bertemu di waduk. Namun, sesaat korban tiba di waduk, tiba-tiba pelaku menyerang korban. Ia juga menambahkan akibat dari kejadian tersebut korban mengalami luka serta muntah-muntah. “anak saya dijambak, dipukul, serta juga memakai batu untuk menganiaya anak saya sehingga mengalami luka pada bagian kepala, leher, serta muntah”. jelasnya kepada wartawan pada Jum’at, (29/9/2023). Atas kejadian ini orang tua korban melaporkan kasus ini ke Mapolrestabes Makassar dengan dengan bukti laporan polisi LP/2013/IX/2023/POLDA SULSEL/ RESTABES MKS.
Setelah menerima laporan dari orang tua korban, aparat kepolisian dari Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar segera melakukan penyelidikan. Dilansir dari Beritasatu.com polisi berhasil mengamankan tujuh pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut. Para pelaku terdiri dari HN (16 tahun), J (16 tahun) yang berperan mengajak korban bertemu dengan geng pelaku, serta saksi lainnya seperti ZM (16 tahun), F (16 tahun), DF (15 tahun), A (18 tahun), dan N (19 tahun).
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib, mengungkapkan bahwa dari tujuh pelaku tersebut, lima diantaranya adalah pelajar SMP dan dua lainnya adalah dewasa. Mereka merupakan bagian dari suatu kelompok atau geng. “Mereka ini pelajar SMP. Ada dua yang dewasa. Untuk saat ini baru diamankan, kemudian setelah ini dilakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap para pelaku. Apakah dari tujuh orang ini ada keterlibatannya langsung atau tidak, masih didalami,” jelasnya pada wartawan Beritasatu.com, Jum’at (29/92023).
Proses hukum terhadap para pelaku masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Untuk peran masing-masing pelaku juga masih dilakukan pemeriksaan secara intensif. Korban saat ini sedang mendapatkan pendampingan dari UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar.
Dari kasus ini, diharapkan pihak berwenang dapat menegakkan hukum dan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku bullying dan tindak kekerasan di kalangan pelajar. Karena maraknya kasus perundungan akhir-akhir ini, hukuman yang setimpal harus diberikan kepada pelaku agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali. Edukasi mengenai bahaya dan dampak bullying di sekolah juga harus ditingkatkan agar anak-anak dapat menghindari perilaku ini dan tidak menjadi pelaku bullying.
Sumber:
Ahmad I. (30 September 2023). Rebutan pacar, siswi SMP dianiaya dan dijadikan tontonan di Makassar. Diakses pada 6 Oktober 2023 dari Beritasatu.com pada
Komentar
Posting Komentar