Ketiga wajah Pemilu 2024: (dari kanan) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. (KOMPAS.com/Kristianto Purnomo)
Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu Ormas Islam dengan kader terbanyak di Indonesia. Hal ini menyebabkan warga NU dipandang sebagai salah satu kunci penting dalam faktor suksesi kursi presiden. Terbukti pada periode pemilu sebelumnya, koalisi yang menggandeng tokoh NU sebagai Cawapres berhasil memenangkan suara. Pemilu kali ini pun suara NU diperebutkan oleh berbagai partai. Namun, ditengah kondisi yang masih abu-abu dan tidak stabil, tampaknya suara warga NU belum sepenuhnya bias pada salah satu pihak.
Pada Pemilu 2024 terdapat 3 nama yang masuk menjadi kandidat, yaitu Anies Baswedan, Ganjar Prawono, dan Prabowo Subianto. Berdasarkan hasil dari survei elektabilitas oleh Litbang Kompas, nama Anies menempati urutan terakhir dan dikatakan paling lemah terutama pada daerah dengan banyak masyarakat NU. Sedangkan, nama Ganjar dan Prabowo saling beradu secara sengit.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, disebut akan maju menemani Anies dalam pertarungan Pemilu nanti. Hal ini pun telah disahkan dan terealisasi dengan didaftarkannya dua nama tersebut di KPU. Namun, keberadaan Cak Imin yang merupakan ketua dari PKB ternyata tidak dapat menutupi kekurangan Anies dalam menarik hati warga NU. Padahal PKB adalah “anak” dari NU.
Banyak orang memandang keputusan Anies untuk menggandeng Cak Imin sebagai strategi untuk mendapatkan suara dari NU. Akan tetapi, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya selaku Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan respon dingin terhadap pasangan ini. Dikutip dari NU Online, Gus Yahya bahkan mengecam dan mangatakan sudah ada contoh anggota PBNU yang disanksi akibat terang-terangan menunjukkan dukungan suara pada salah satu pihak atau menggunakan identitas NU untuk menggaet massa.
Namun begitu, pada video berdurasi 47 detik yang diunggah salah akun twitter @ekowboy2, Ketum dari PBNU ini mengeluarkan pernyataan yang cukup kontradiktif.
“Soal yang lain-lain, soal politik dan lain misalnya, ikuti saja saya dan kita menunggu dari Rais Aam,” kata Gus Yahya.
Pada kabar terbaru setelah dibukanya KPU, kelompok pendukung Prabowo bernama Jagat Prabowo yang berisi alumni PMII secara aktif dan terbuka memberikan dukungan. PMII sendiri merupakan wadah komunitas NU bagi kalangan muda-mudi terkhusus mahasiswa. Selain itu, muncul isu-isu yang mengatakan Prawobo telah “dekat” dengan NU sejak lama. Salah satunya dilansir dari CNN Indonesia, Nusron Wahid selaku Kepala Badan Pemenangan Pemilu dari Partai Golkar, mengatakan bahwa Prabowo sudah bertahun-tahun terdaftar sebagai kader GP Ansor. Akan tetapi, keputusan Prabowo yang tidak menggandeng tokoh NU sebagai Cawapres dipandang sebagai kelemahan terbesarnya.
Sejatinya narasi mengenai kedekatan dengan NU bukan hanya digunakan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Kedua pasangan lain juga menggunakan narasi yang sama untuk menarik hati warga NU. Misalnya, menurut Ratna Puspita, seorang pengamat politik, dalam wawancaranya dengan Liputan6.com, Ganjar yang disebut “dekat” lantaran istrinya merupakan cucu dari kiai NU di Prabalingga. Dalam periode jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar juga didampingi oleh Gus Yasin yang seorang tokoh NU.
Dari sini, dapat dilihat bahwa setiap pasangan yang maju memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam hal menggaet massa dari NU. Oleh karenanya, besar kemungkinan suara NU tidak akan condong pada salah satu pihak.
Sumber:
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5374942/ganjar-pranowo-dianggap-sosok-yang paling-dekat-dengan-nu?page=2
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/06/15272931/survei-litbang-kompas-ganjar-dan prabowo-bersaing-ketat-di-kalangan-pemilih?page=all#page2
https://www.nu.or.id/nasional/ketum-pbnu-larang-pengurus-nu-bawa-bawa-organisasi-untuk politik-praktis-qtV1g?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231019223213-617-1013610/nusron-wahid-sebut prabowo-bukan-orang-asing-bagi-nu.
https://twitter.com/ekowboy2/status/1708709644708069646?t=kyH5LzL7VGgKubTFoH2Qb w&s=19Iza Rahmawati Khairun Nisa` (205110200111012)
Komentar
Posting Komentar