TERJADI KEMBALI, AKSI BULLYING DILAKUKAN OLEH SISWI SMA DI LANGKAT
Widyastuti Kusuma
Dikutip dari IDN Times Sumut, orang tua korban yang berinisial W telah mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya di sekolah berdasarkan keterangan dari teman korban. Setelah kejadian tersebut, guru SMA Negeri 1 Stabat mendatangi pihak keluarga A pada Sabtu (14/10) untuk meminta maaf. “Saya tidak menerima kelakuan anak-anak itu terhadap anak saya,” kata orang tua korban kepada pihak IDN Times Sumut (Senin, 16/10). Orang tua W mengaku kecewa terhadap tindakan bullying yang dilakukan kepada anaknya. Meskipun telah memaafkan pelaku, pihak keluarga korban menuntut pelaku untuk dikeluarkan dari pihak sekolah.
Menanggapi hal tersebut, pihak sekolah lalu melaksanakan mediasi dengan mempertemukan keluarga pihak korban dan keluarga pihak pelaku. Pertemuan tersebut dilaksanakan di perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Stabat (Senin, 16/10). Dilansir dari TribunMedan.com, pertemuan tersebut dihadiri oleh pihak korban, pihak pelaku, pihak sekolah, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat, serta wartawan yang meliput. Dari pertemuan tersebut, pelaku melakukan permohonan maaf kepada korban. Sayangnya, tuntutan keluarga korban untuk mengeluarkan pelaku bullying terhadap A tidak dapat dipenuhi oleh pihak sekolah. Pihak sekolah beralasan bahwa baik pelaku maupun korban masih memiliki cita-cita. Sebagai gantinya, pihak sekolah memberikan pengawasan terhadap pelaku dan korban. Selain itu, sekolah juga bersedia menghadirkan pendampingan psikolog terhadap korban. Saat ini masalah tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan tanpa melibatkan tindakan hukum.
Komentar
Posting Komentar